top of page

NONA


Nona

begitu cantik paras nona

dengan tulang tersusun rapi

terselimuti daging bagai harmoni

Nona

kau adalah sumbu peradaban

Melahirkan pengetahuan yang memajukan

Pusat perhatian yang selalu dindahkan

Nona

dirimu kini digadaikan kehidupan

menjadi daging yang diperjualbelikan

atas nama uang dan kepuasan

Nona

tak pantas dirimu terlihat sekarang

berpakaian namun sungguh telanjang

tertawan berebut pengakuan siapa yang paling menawan

Nona

maafkan diri aku yang hinadina ini

tak bisa tidak selalu wujud nona kupandangi

menikmati rona merah nona memang sungguh mengesani

Nona

begitu candu nona

seperti bom waktu, tunggu saja

sampai diri ini berani hampiri nona

Nona

tolong dengarkan nona

tolong resapi dalam-dalam nona

mengapa indah dunia harus tertuju pada fisikmu saja, nona?

Ciputat, 3 September 2016

ditulis dengan bayang-bayang nona yang bersemayam dalam-dalam di dalam harapan.

Featured Review
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Tag Cloud
No tags yet.
bottom of page